Geliat Si Papan Seluncur
JULUKAN Bandung sebagai ibu kota skateboard nasional tampaknya bukan sekadar isapan jempol. Cikal bakal olah raga ekstrem ini yang disebut bermula dari Kota Bandung, juga diperkuat oleh spirit skater asal Bandung untuk terus menjaga konsistensi.
Menurut salah seorang pendiri Indonesia Skateboarding Association (ISA), Charlie Jojaya Kusuma (40), skater asal Bandung memiliki sederet prestasi yang patut dibanggakan, baik dari skala nasional hingga internasional. Selain itu, skateboard juga terbukti mampu menjauhkan banyak pengaruh negatif pergaulan anak muda waktu itu.
Perkembangan gaya hidup skater yang awalnya dimulai dari komunitas underground, dinilai Charlie banyak menunjukkan geliat positif. Misalnya ada anak yang kerap minum alkohol atau nge-drugs, namun ketika menekuni skateboard melupakan hal-hal tersebut. Itu disebabkan oleh keperluan stamina dan keberanian yang mengandalkan konsentrasi dalam permainan skateboard. Tak hanya sebagai olah raga, kini skateboard berkembang menjadi hobi sekaligus seni.
Olah raga asal Amerika Serikat ini mulai masuk dan berkembang di Indonesia, awalnya di Kota Bandung sekitar tahun 1975. Booming skateboard semakin melanda ketika pada 1978, skatepark disediakan di Taman Lalu Lintas, Jln. Belitung, Bandung.
Sejak pagi hingga malam hari, para skater berkumpul dan bermain di skatepark Taman Lalu Lintas, tempat yang bisa dikatakan sebagai legenda skateboard Bandung. Tak heran jika kemudian, banyak komunitas skateboard mulai bermunculan. Beberapa pertandingan seperti liga skateboard juga mulai diselenggarakan pada 1984.
"Alasan skateboard bisa booming salah satunya adalah karena olah raga ini unik. Mengendarai papan yang punya roda. Ibaratnya seperti melakukan selancar tapi di darat. Keunikan yang lain, lewat skateboard pemain juga bisa berevolusi, mulai dari main biasa, jalan, melompat, naik ramp, memutar, dan lain-lain. Banyak yang bisa diulik dari skateboard," kata Charlie, yang kerap dijuluki Charlie Hobbies karena ia juga mendirikan toko skate bernama "Hobbies".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar